10 Contoh Fauna Peralihan di Indonesia
1. Kancil Jawa
Kancil Jawa, atau Tragulus javanicus, adalah kecil selain itu transformasi yang banyak ditemukan di Indonesia. Binatang ini memiliki bulu coklat dengan tinggi sekitar 40-70 cm dan berat sekitar 1-2 kg.
2. Beruk Jawa
Beruk Jawa, atau Hylobates moloch, adalah primata yang tergolong dalam fauna peralihan di Indonesia. Beruk ini dikenal dengan suara khasnya yang bisa didengar dari jarak yang cukup jauh.
3. Anoa
Anoa, atau Bubalus depressicornis, adalah mamalia dari keluarga sapi yang endemik di Sulawesi. Anoa termasuk dalam kategori fauna peralihan karena memiliki adaptasi yang unik.
4. Kepodang Laut
Kepodang Laut, atau Terpsiphone affinis, adalah burung yang sering terlihat di wilayah pesisir Indonesia. Burung ini memiliki warna cerah dan ciri khas ekor panjang.
5. Babi Rusa
Babi Rusa, atau Babyrousa celebensis, adalah mamalia berukuran sedang yang tersebar di Pulau Sulawesi dan Kepulauan Maluku. Babi Rusa memiliki tanduk unik yang melengkung ke belakang.
6. Kuskus
Kuskus, atau Phalangeridae, adalah mamalia yang terdapat di kawasan Papua dan Maluku. Binatang ini memiliki bulu lebat dan ekor panjang yang membantu dalam aktivitas sehari-hari.
7. Maleo
Maleo, atau Macrocephalon maleo, adalah burung berukuran besar yang hanya ditemukan di Sulawesi. Maleo terkenal karena kebiasaannya menyimpan telur di tempat yang panas untuk menetas.
8. Rusa Sambar
Rusa Sambar, atau Rusa unicolor, adalah mamalia herbivora yang tersebar luas di Indonesia. Rusa ini termasuk dalam fauna peralihan karena keberadaannya yang mendukung ekosistem hutan.
9. Kuskus Halmahera
Kuskus Halmahera, atau Strigocuscus pelengensis, adalah subspecies kuskus yang hidup di Pulau Halmahera. Binatang ini memiliki karakteristik yang menarik dan unik.
10. Monyet Bekantan
Monyet Bekantan, atau Nasalis larvatus, adalah primata yang memiliki hidung panjang khas. Monyet ini hidup di wilayah Kalimantan dan sering dianggap sebagai fauna peralihan yang penting.